tag:blogger.com,1999:blog-48230819460161168092024-03-05T01:11:26.920-08:00 Ternak Perkutut Bangkok (Silang)Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-50004276539371478532013-11-18T23:26:00.000-08:002013-11-18T23:26:39.068-08:00Tips Agar Burung Perkutut Rajin Berbunyi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUB2h6Yznwz72IcdiG0cwUOlB9JDkWWCyG3wNDP0gcF8p8TlXyxJLd7iXwB9_4pwNcjiXaLzFM-3Q29awbvNweXlBAeOnRw73s55BiWTwJS5-AElKECeavBOT_-DDif2frGcYnedJIL6c/s1600/turtledove_denis_cachia_800x600_web.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUB2h6Yznwz72IcdiG0cwUOlB9JDkWWCyG3wNDP0gcF8p8TlXyxJLd7iXwB9_4pwNcjiXaLzFM-3Q29awbvNweXlBAeOnRw73s55BiWTwJS5-AElKECeavBOT_-DDif2frGcYnedJIL6c/s1600/turtledove_denis_cachia_800x600_web.jpg" height="300" width="400" /></a></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pada prinsipnya burung perkutut yang sehat dan senang hatinya biasanya rajin bunyi. Apa lagi jika perkututnya sudah birahi (sdh suka lawan jenis/cukup umur).<br /><br />Jadi perhatikan dan pastikanlah burung perkutut anda sehat. Ciri burung perkutut yang sehat secara umum adalah berbulu mulus, halus dan tidak<br />mengkorok. Burung juga tidak kurus dan tidak terlalu gemuk juga. Burung yang terlalu gemuk cenderung malas bunyi.<br /><br />Burung yang sehat juga memiliki kotoran yang agak bulat dan solid. Biasanya berwarna agak kecoklatan dan agak padat setelah mengering. Burung yang mencret (berair) menandakan kurang sehat (biasanya cacingan). Tapi terkadang ada burung yang sangat doyan minum sehingga kotorannya berair seperti mencret. Kotoran yang berwarna hijau juga<br />menandakan burung perkutut yang kurang sehat.<br /><br />Setelah di pastikan burung anda sehat maka pastikan juga burung perkutut anda senang hatinya. Burung yang senang hatinya akan senang sekali berbunyi. Jadi anda harus membuatnya merasa senang dan nyaman di lingkungan anda.<br /><br />Salah satu cara untuk membuat peliharaan anda senang adalah dengan memberikan pakan kesukaannya. Sudah lumrah jika perkutut gemar sekali mengacak-acak pakannya hingga terkadang berantakan di lantai. Jika terlalu banyak yang di buang berarti pakan tersebut tidak di sukai perkutut.<br /><br />Cobalah memberikan beberapa pakan di wadah yang terpisah. Yang duluan habis maka itulah yang di sukainya.<br /><br />Langkah berikutnya adalah coba perhatikan tempat gantungan kesukaannya.<br />Cobalah 1 lokasi sehari. Misalkan hari ini disisi kanan teras dan perhatikan tingkah lakunya. Jika dia tampak tenang dan mau bunyi maka itulah lokasi favoritnya. Setelah ketemu lokasi kesukaannya, maka tiap hari harus di cantol disitu sampai dia rajin bunyi. Setelah burungnya rajin bunyi baru coba di lokasi lainnya agar terbiasa bunyi dimana saja.<br /><br />Jika perkutut anda terlihat tidak tenang di gantung dimana saja apalagi jika ada orang lewat, maka anda harus sering2 memandikannya.<br /><br />Jika tips di atas sudah di coba dan belum berhasil, maka anda harus membuatnya birahi. Cara gampang saja, jodohkan dengan betina atau di umbar dengan beberapa ekor betina sekaligus di kandang umbaran atau di sebuah sangkar berukuran agak besar.<br /><br />Usahakan betina yang anda satukan dengan perkutut kesayangan anda berumur lebih muda dan perkutut kesayangan anda harus masuk umbaran duluan sehari sebelumnya supaya dia jadi yang berkuasa di kandang tersebut. Seandainya berkelahi biarkan saja selama perkutut kesayangan anda yang menang. Biarkan kejar-kejaran apalagi sampai bekur dan jodoh.<br /><br />Selamat mencoba !!!</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> <br />by Fajar Nugroho </span></span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-78914210387754690602013-11-18T23:14:00.003-08:002013-11-18T23:17:59.587-08:00Menentukan Jenis Kelamin Burung Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLJYZO7n4ygdcLeG-UO14iWqriQyLPMqUwUsfy9_W7UoHmkgdnpxB4RrpjZA7K3p-j4L4wUfJI__S98A6g1SoZnZNVbCGLBbNli4xBXHBpH3WFovaCPvkFjyBehOSq2_vBPJdq69hYmN0/s1600/Turtle+Dove+Upton+Magna.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLJYZO7n4ygdcLeG-UO14iWqriQyLPMqUwUsfy9_W7UoHmkgdnpxB4RrpjZA7K3p-j4L4wUfJI__S98A6g1SoZnZNVbCGLBbNli4xBXHBpH3WFovaCPvkFjyBehOSq2_vBPJdq69hYmN0/s1600/Turtle+Dove+Upton+Magna.jpg" height="326" width="400" /></a></span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ada beberapa ciri-ciri yang bisa digunakan sebagai patokan untuk<br />mengetahui jenis kelamin seekor perkutut. Meskipun akurasi tidak bisa 100% benar, akan tetapi secara umum bisa di gunakan sebagai acuan untuk memperkirakan jantan atau betina :<br /><br />1. Pupur (warna keputihan) pada atas dahi perkutut. Perkutut jantan<br />biasanya warna putihnya sampai ke tengah mata, sedangkan yang betina<br />tidak. Sehingga terkesan burung jantan berwarna lebih terang kepalanya. (hanya bisa di aplikasikan pada burung yang cukup umur)<br /><br />2. Supit/capit udang pada perkutut jika di raba terasa lunak dan renggang waktu raba maka perkutut tersebut diperkirakan betina. Namun ada juga jantan yang seperti itu dan betina ada juga yang bercapit udang rapat dan keras (tapi nanti setelah bertelur akan merenggang secara alami)<br /><br />3. Ukuran badan perkutut betina umumnya lebih kecil dan agak pendek dibanding perkutut jantan. Ini memang sulit membedakannya tapi kalau masih sama-sama piyik seteluran, yang kecil biasanya betina. Akan tetapi perlu di waspadai juga kebenarannya karena ada piyik perkutut yang menetas jantan semua atau betina semua.<br /><br />4. Suara burung perkutut betina umumnya kecil / kristal dan tidak bertekanan. Sedangkan yang jantan sebaliknya. Namun ada juga betina yang bersuara besar (ngebass) dan bertekanan (power) bagus. Dan terkadang ada juga jantan yang bersuara kecil, tipis dan tidak bertekanan.<br /><br />5. Ekor betina agak pendek di banding yang jantan<br /><br />6. Paruh betina lebih tipis dan pendek<br /><br />7. Mata burung betina agak kecil sedangkan yang jantan seperti melotot (garang)<br /><br />8. Kepala burung betina lebih kecil di banding yang jantan<br /><br />9. Perkutut jantan lebih rajin bunyi<br /><br /><br />Semoga bermanfaat</span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-8540647271047196302013-01-08T20:50:00.000-08:002013-01-08T21:36:53.141-08:00Breeding Perkutut Bukan Hitungan Matematika<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCMNmJedvqdUbg0Y529dFsHG6oEKVg01KYt9JkCEjl5pYTT0i9na-7SQiRy0WJilWfh4dEVFW4l90z-vBQ3fcHZCXAiQdmlmbgvDNhxFt2b9fMBATELBrocE2v0bMwYwH5KM-7HzS6l2Y/s1600/1796729615_db5f41f3f6_o.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCMNmJedvqdUbg0Y529dFsHG6oEKVg01KYt9JkCEjl5pYTT0i9na-7SQiRy0WJilWfh4dEVFW4l90z-vBQ3fcHZCXAiQdmlmbgvDNhxFt2b9fMBATELBrocE2v0bMwYwH5KM-7HzS6l2Y/s1600/1796729615_db5f41f3f6_o.jpg" height="320" width="320" /></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Banyak peternak burung perkutut yang terperosok pada
asumsi bahwa indukan bagus dan mahal akan bisa mengeluarkan anak bagus. Padahal
dalam banyak kasus, hasil breeding bagus tergantung pada kemampuan breeder
berdasar pengalaman jatuh bangun, panjang dan melelahkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam sejarah hobi perkutut tidak pernah ada peternak
yang tiba-tiba moncer tanpa melalui proses breeding yang panjang, semuanya
pasti melakoni proses breeding.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Breeding bukan hitungan matematika, satu ditambah
empat sama dengan lima tapi hitungan breeding hasilnya bisa tidak sama.
Hitungan breeding tidak bisa diprediksi tapi saat ini peternak sudah bisa
mendekatkan teori-teori feeling dengan memadukan kelebihan dan kekurangan suara
indukan burung.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Jakumad MLT pernah memberikan penjelasan bahwa
beternak adalah menyatukan dua individu untuk menghasilkan yang terbaik yaitu
anak burung yang berkualitas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Nah untuk mencapai ini kungmania butuh belajar
kelebihan dan kekurang sepasang indukan. Breeder-lah yang lihai mengolahnya
sehingga melahirkan kandang kandang favorit yang melahirkan anak-anak mewah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Purwanto Grand Master pernah mengingatkan bahwa
peternak yang orientasi beternaknya lebih besar ke “bisnis” akan berbahaya.
Sebab orang beternak harus ada rasa hobinya kalau selalu “kalkulasi” dengan
hasilnya untuk bisa dijual alias hitungan bisnis, maka usaha ternak yang
dijalaninya bisa hancur dengan cepat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Jadi senangilah dulu perkutut baru benar-benar
merasakan manis nya bisnis perkutut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b><span style="font-size: 12pt;">Guru terbaik</span></b><span style="font-size: 12pt;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Pengalaman memang selalu menjadi guru yang baik untuk
bisa sukses. Demikian juga dengan pengalaman beternak akan membuat peternak
semakin mengerti rahasia beternak. Kungmania akan semakin paham kelebihan dan
kekurangan indukan ternaknya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Nah pemahaman yang penting untuk diketahui oleh setiap
peternak adalah bahwa peternak harus lihai meredam kekuatan trah yang dominan
di kandang ternak. Terutama meredam kuatnya trah darah impor yang bisa
ditangkal dengan tetasan sendiri dan ini dibuktikan oleh Rareangon, salah satu
peternak senior di Bali.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Pada sebuah titik frustrasi maka nasib akan mutai
berbicara. Namun, bagi orang yang menyelami sesuatu hal berdasar pemahaman
matang, maka nasib akan dipandang sebagai sebuah keteledoran yang disengaja.
Maka, bagi seorang peternak yang mampu menghasilkan anakan yang bisa melebihi
kualitas indukannya, bukan mengedepankan keberuntungan tetapi lebih dari sebuah
hasil perjalanan panjang yang penuh perjuangan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">“Tetapi kita patut bersyukur karena usaha yang kita
lakukan selama ini sesuai dengan keinginan yang kita harapkan,” kata Made
Sumawijaya, salah satu breeder perkutut andal, majikan Rareangon BF.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam rentang waktu lebih dari 3 tahun terus bergulat
di dunia breeding perkutut, kini Rareangon BF yang berhome base di Jalan Hayam
Wuruk Denpasar ini mulai menuai hasil.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Alonso bercincin WAT Singa Kencana yang sempat
mengebohkan ketika digantang di beberapa lomba di Bali dengan suara tengahnya
1-1 dengan ujung yang panjang kini sudah menetaskan beberapa ariakan. Di antara
anakan, suaranya ada yang mampu melebihi kualitas Alonso, satu-satu dobel
dengan ujung yang super panjang.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Alonso mampu mencetak anakan bagus setelah dipasangkan
dengan indukan KPP 88. “Saya menyampurkan mereka melalui riset dengan
mempertimbangkan kelebihannya untuk menutupi kelemahannya,” aku Sumawijaya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Bagi Sumawijaya, semua burung memiliki kelemahan dan
kelebihan. Begitu juga dengan enam ekor impor yang kini menghuni kandangnya
baik bercincin MMC N2 sepasang, Y&U 19, TPP T9, dan WAT F-88. Kelemahan
yang ada di burung impor inilah yang akan ditutupi dan betina terbaik tetasan
Rareangon yang sudah melalul proses seleksi panjang, baik daya turun, tipikal
suara maupun trah darah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Sebut saja RAREANGON K5 dipasangkan MMC N2 dengan
RAREANGON (KPP 70 X TP 62) yang menghasilkan anakan tengah triple tebal
satu-satu dengan ujung yang panjang. Kandang 6 dipasangkan antara TP 44 dengan
TPxxx, K16 antara Alonso dengan KPP 88, dan K14 antara WAT Bunda Ratu dengan
SGT 09. Beberapa kandang yang lain, rata-rata dimix dengan betina istimewa
tetasan Rareangon.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">Selain ring Rareangon mendominasi indukannya, Made
juga tidak pernah putus untuk terus berburu trah trah terbaik di setiap
peternak yang ada. Sebagai peternak, memang tidak bisa berhenti untuk terus
berburu materi yang kemungkinan bisa menutup kelemahan yang kita punya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: 12pt;">“Saya penggila ternak bukan lomba. Karena itu dimana
ada burung terbaik untuk basic saya akan ambil,” papar Sumawijaya. (Referensi:
Agrobis Burung)</span></span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-84185091228946220352012-12-18T21:50:00.001-08:002013-11-18T23:28:36.475-08:00Menjaga Kondisi Burung Perkutut Di Musim Hujan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUL50jn9JLqVUCnADDfJixl5DcZy7u5YqCrqpcAetJS8s6usCSBUihHPy9AdVnd9ve_mdkBW4RMLpzjkRuW-dv1jpJWGC3dl30u3mEGSuCMEtECS-XqGEITQEDFlp8juqPkdYkWB4DKCU/s1600/turtle_dove1-B.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUL50jn9JLqVUCnADDfJixl5DcZy7u5YqCrqpcAetJS8s6usCSBUihHPy9AdVnd9ve_mdkBW4RMLpzjkRuW-dv1jpJWGC3dl30u3mEGSuCMEtECS-XqGEITQEDFlp8juqPkdYkWB4DKCU/s1600/turtle_dove1-B.jpg" height="320" width="240" /></a></span></div>
<div style="text-align: left;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">
</span></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;">Perubahan dari musim kemarau ke musim hujan tentu membuat burung menjadi lebih rentan terkena penyakit. Karena itulah diperlukan perawatan ekstra untuk burung peliharaan selama musim penghujan ini. Kalau sebelumnya kita membicarakan perawatan burung branjangan di musim hujan, kali ini kita membahas perawatan perkutut pada musim hujan.<br /><br />Sebagian besar penggemar burung perkutut (kung mania) menyimpan burung kelangenannya di teras rumah, setiap hari. Bahkan sampai malam, sangkar burung tetap digantang di teras. Tindakan itu boleh saja dilakukan pada musim kemarau, yang terkadang suhu udara di malam hari pun tetap gerah.<br /><br />Kandang Atau Sangkar Harus Rutin Dibersihkan, Karena Bakteri, Parasit, Dan Jamur Mudah Muncul Saat Kelembaban Udara Tinggi Di Musim Hujan.<br /><br />Tetapi di musim hujan, ketika udara malam terasa dingin, sebaiknya sangkar perkutut ditutup dengan dikerodong. Fungsinya jelas untuk menahan dingin dan embusan angin malam yang bisa membuat kondisi burung cepat lemah, juga menghindari serangga seperti nyamuk yang biasanya menyerang sehabis hujan reda.<br /><br />Pemberian makanan dan vitamin yang sesuai<br /><br />Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan dan vitamin untuk perkutut yang disesuaikan dengan kondisi cuaca di musim hujan. Bahan pakan yang bisa menghangatkan tubuh perkutut antara lain ketan hitam. Sebelum diberikan, ketan hitam ditumbuk dulu sehingga dapat meningkatkan daya cerna.<br />Kondisi fisik burung juga perlu disokong dengan pemberian vitamin yang dilarutkan dalam air minumnya sebanyak 2- 3 kali sehari.<br /><br />Kebersihan sangkar / kandang<br /><br />Menjaga kebersihan sangkar / kandang sebenarnya harus dilakukan setiap saat, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Tetapi karena kerap diabaikan, saya harus menekankannya untuk musim hujan.<br />Kelembaban udara yang relatif tinggi pada musim hujan pasti berimbas ke dalam sangkar. Jika sangkar jarang dibersihkan, maka bakteri, virus, dan parasit sangat mudah menyebar di tempat yang lembab.<br /><br />Jaga kebersihan sangkar perkutut dengan cara mencuci bersih tatakan kotoran pada sangkar, kemudian disemprot dengan FreshAves. Hal ini sangat berguna untuk mencegah kemungkinan pembiakan bakteri, jamur, parasit, semut, dan serangga selama musim hujan.<br /><br />Ramuan herbal untuk perkutut<br /><br />Untuk menjaga kondisi perkutut agar selalu fit selama musim hujan, Anda bisa menggunakan ramuan herbal yang bisa dibuat sendiri dengan cara mudah. Ambil bawang merah, lalu potong dan ambil bagian dalam atau intinya. Bagian inti tersebut diiris-iris seukuran butiran voer untuk burung kicauan, kemudian dilolohkan ke dalam mulut / paruh perkutut.<br /><br />sumber: perkutut-sby.com</span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-545233650423197882012-12-18T00:09:00.000-08:002018-03-21T00:19:30.974-07:00Tips Membeli Burung Perkutut <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI_yeIt9vJEi5oOIUiJgqaTwBFmAcE8-YQdMF8q1UfL6VTY0hHpEspqtdhQV0lZG6eJZVG-t1ox6Y3B5BNty2MtNs1AD-1Mcect-eSpYeeAiiz4C6vD62nqYXHcSa1eRp33BwdPXfIMqI/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI_yeIt9vJEi5oOIUiJgqaTwBFmAcE8-YQdMF8q1UfL6VTY0hHpEspqtdhQV0lZG6eJZVG-t1ox6Y3B5BNty2MtNs1AD-1Mcect-eSpYeeAiiz4C6vD62nqYXHcSa1eRp33BwdPXfIMqI/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_1.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang pemula yang ingin membeli burung perkutut kerap dibingungkan dengan cara memilih perkutut yang baik agar dapat diterjunkan dalam lomba. Ketidakpahaman atas kriteria suara perkutut yang baik tidak jarang membuat pembeli salah pilih sehingga mendapatkan perkutut yang ternyata bermasalah di kemudian hari. Ketidakpahaman para pemula juga menjadi sasaran empuk bagi para oknum peternak yang nakal. <br /><br />Bagi para peminat perkutut, Andri dari Andri Bird Farm di Cimanggis mengungkapkan sejumlah tips membeli perkutut. ''Pilihlah perkutut yang sehat, gerakannya lincah, tidak mengkerek atau bulu badan agak merinding, tulang dada tidak runcing atau kurus dan bulu sayap tidak jatuh,'' ungkapnya. Pastikan bunyi anggunan yang didengar berasal dari perkutut yang Anda taksir. Perkutut yang baik memiliki mental yang baik agar berani fight berbunyi saat berlomba. <br /><br />Dalam menilai suara perkutut ada enam komponen suara yang harus diperhatikan dalam memilih perkutut yang baik, yaitu suara depan (angkatan), suara tengah (tengah), suara ujung (ujung), irama, air suara, dan latar. Sedangkan volume adalah adalah masalah selera dan tren. <br /><br />Kendati begitu, lanjutnya, ini bukan jaminan memperoleh perkutut yang baik. Menurut Andri, ada faktor lain seperti faktor hoki, teknik perawatan yang tepat, dan kestabilan mutu suara secara genetika, yang juga turut menentukan keberhasilan dalam memilih dan merawat perkutut. ''Ini agar dapat terus terjaga kualitas suaranya. Syukur bila terus dapat berprestasi. Pada akhirnya ada baiknya bila kita belajar memahami perkutut terlebih dahulu, sebelum menekuninya sebagai hobi atau bisnis,'' ujar Andri. <br /><br />Redaktur : Endah Hapsari </span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-35049156143092047752012-12-09T00:21:00.000-08:002018-03-21T00:20:28.364-07:00Kicau Alam Burung Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4LORXFzHWmjbbTFGalWIvZiag3RvBgyigMHpV5djnJDxWHV6_mr-q2cSnG2ZSrd3V9cilItn7D9bkDa4lqcdvcvgZgEglC85V1N2uPSL684jY6CvpXEi88UBp4htycrQVImvcW1MdK6I/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4LORXFzHWmjbbTFGalWIvZiag3RvBgyigMHpV5djnJDxWHV6_mr-q2cSnG2ZSrd3V9cilItn7D9bkDa4lqcdvcvgZgEglC85V1N2uPSL684jY6CvpXEi88UBp4htycrQVImvcW1MdK6I/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_2.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Burung perkutut yang dalam bahasa latinnya disebut Geopelia Striatsa
Linn adalah burung peliharaan yang sangat digemari oleh para pecinta
burung terutama di wilayah Asia Tenggara. Selain cara memeliharanya
mudah, suara burung perkutut terdengar sangat indah dan anggun. Burung
perkutut sebenarnya termasuk dalam golongan hewan liar, tetapi dapat
dikembangbiakkan dan dijinakkan untuk dipelihara. Di Denpasar Festival
tahun ini komunitas penggemar burung perkutut diberi ruang lebih
sehingga dapat memberikan informasi mengenai burung perkutut kepada
masyarakat luas seperti cara memelihara, jenis-jenis burung perkutut,
tentang burung perkutut dll.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Komunitas Burung Perkutut yang bekerja sama dengan Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar menggelar berbagai acara
seperti Lomba Seni Suara alam Burung Perkutut, Pameran Produk makanan
burung dan sangkar burung serta sarana lainnya dan Pameran burung
berkicau yang menampilkan burung berprestasi pemenang lomba mulai dari
tanggal 29 s/d 30 Desember 2012 bertempat di Lapangan Lumintang
Denpasar.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Dahulu burung perkutut merupakan burung peliharaan para raja dan kaum
bangsawan. Para raja biasa mengadu atau menandingkannya antar kerajaan
dan wilayah sebagai simbol kebanggaan kerajaan.</span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Saat ini orang memelihara burung perkutut sebagai hobi dan bisnis.
Dari sisi hobi, suara burung perkutut terdengar sangat indah, anggun dan
mempunyai efek menenangkan pikiran. Dari sisi bisnis, burung perkutut
mudah dipelihara, murah biaya perawatannya, dan dapat mendatangkan
keuntungan yang besar dengan harga jual yang tak terbatas jumlahnya.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><i><span style="font-size: x-small;">sumber : denpasarfestival.com </span></i></span></span></div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-6272379776242814732012-08-23T23:21:00.000-07:002018-03-21T00:21:27.882-07:00Tips Perawatan Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbfOoXIJ4Hnh8rFzo33D0u9XAk6fgYCnAZ_Lmh_myqrgbHo5jAijtfzr1uINy75CReWctHVBOuHr7qrWZshpkmHa8WJF0_5ZghACPPyjeZqGiM9G2rpLZ4O0t9TX91_LK7aPRakdsizJc/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbfOoXIJ4Hnh8rFzo33D0u9XAk6fgYCnAZ_Lmh_myqrgbHo5jAijtfzr1uINy75CReWctHVBOuHr7qrWZshpkmHa8WJF0_5ZghACPPyjeZqGiM9G2rpLZ4O0t9TX91_LK7aPRakdsizJc/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_4.jpg" width="400" /></a></div>
Merawat
perkutut harus dilandasi perasaan kasih sayang, agar burung selalu
sehat dan rajin berbunyi seperti yang diharapkan. perawatan utama berupa
pemberian makan.selain harus betul dan bersih.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Perkutut umumnya menyukai makanan berupa biji-bijian karena sejak kecil sudah bisa diberi biji-bijian itu.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Kalau burung sudah mulai berbunyi, pemberian makan di kasih berupa
millet dan gabah saja atau dengan makanan olahan. bahannya terdiri dari
campuran ketan hitam,millet, canary seed, jewawut, dengan bumbu berupa
kencur, jahe, bawang putih, madu,kuning telur ayam kampung, lada putih,
dan garam dapur beryodium.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Makanan olahan yang telah jadi
untuk perkutut bisa di beli di toko makanan burung akan tetapi kalau
ingin membuat sendiri, resepnya sebagai berikut:</div>
<ol style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<li>1 kg millet</li>
<li>2 sampai 3 butir telur,diambil kuningnya</li>
<li>1 kg gabah</li>
<li>2 siung bawang putih</li>
<li>1/4 kg ketan hitam</li>
<li>3 jari tangan jahe</li>
<li>1/4 kg canary seed </li>
<li>3 jari tangan kencur</li>
<li>1/8 kg jewawut </li>
<li>½ sendok makan garam</li>
<li>5 sendok makan madu</li>
<li>½ sendok teh lada putih</li>
</ol>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bumbu berupa kencur, jahe, bawang putih, lada putih, dan garam
ditumbuk sampai hancur kuning telur dikocok sampai mengembang, lalu
diberi madu lebah dan dikocok lagi sampai tercampur betul. setelah madu
telur itu tercampur, bumbu yang telah ditumbuk tadi dicampurkan pada
telur dan madu, diaduk-aduk sampai rata.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Ketan hitam, millet,
gabah, canary seed, dan jewawut, sebelum dicampurkan dicuci bersih dulu
di buang yang mengambang lalu ditiriskan, digelar dalam tempeh atau
sejenisnya.selanjutnya dijemur sampai kering.biji-bijian yang sudah
kering inilah yang dicampurkan dalam adonan telur madu yang berbumbu
tadi</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
Bahan dicampur aduk samapai rata, kalau perlu
diremas-remas dengan tangan.setelah adonan tercampur betul di gongsong
(digoreng tanpa minyak) selama kurang lebih dua menit. kemudian diangkat
dan dituangkan di atas nyiru, untuk diangin-anginkan di tempat teduh
sampai kering dan dingin.</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: 78%;">Sumber : bandaraperkutut.8m.com</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Jl. Klotok, Kel.Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-3065877585866551002012-08-23T23:19:00.002-07:002018-03-21T00:22:42.853-07:00Perkutut Bakalan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ozAFSBa_gjBJIyrldAT2BpC6RBU-mTCfBdFVHO5w_TK8gwPO1630uI-TLYYZZVp0A6OhLVY3ab9qbVASEZU3XbSewbZJ79vWEhuqxZU6q7b6eoB4SpTQlueNVtMxsK5Y75sqDQvjE9U/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ozAFSBa_gjBJIyrldAT2BpC6RBU-mTCfBdFVHO5w_TK8gwPO1630uI-TLYYZZVp0A6OhLVY3ab9qbVASEZU3XbSewbZJ79vWEhuqxZU6q7b6eoB4SpTQlueNVtMxsK5Y75sqDQvjE9U/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_3.jpg" width="400" /></a></div>
Banyak orang memelihara perkutut, asal memelihara saja. bakalan
yang dibeli tidak pernah atau jarang ipilih secara cermat.penggemar.
penggemar yang masih baru umumnya kurang tau persyaratan yang diperlukan
untuk mendapatkan calo penyanyi yang bermutu. akibatnya, setelah burung
dirawat baik-baik dalam waktu cukup lama, ia menjadi kecewa. harapan
semula akan mendapatkan burung bersuara merdu,ternyata suaranya kecil,
iramanya tidak bagus, anggungannya monoton, sehingga membosankan
didengar.<br />
<br />
Bagi penggemar yang memiliki cita rasa "seni suara
perkutut" yang baik, pengalaman serupa itu jelas tidak menyenangkan.
merawat bakalan sampai menjadi perkutut yang rajin manggung tidaklah
muda, karena membutuhkan perhatian, waktu, tenaga, dan biaya yang tidak
sedikit. lebihparah lagi kalau bakalan dulu dibeli dengan harga mahal
pula.<br />
<br />
Harus Jantan:<br />
<br />
Perkutut yang rajin berbunyi dan
manggung dengan baik hanyalah yang jantan.di alam bebas, anggungan
burung jantan diperdengarkan untuk memikat calon pasangan betinanya.<br />
<br />
Jadi bakalan yang akan dipilih dan dipelihara sebagai burung
penyanyi haruslah yang jantan. perbedaan kelamin jantan-betina pada
perkutut muda, bisa diketahui dengan merabah supitnya (tulang yang
terletak di bawah dubur dan di antara pangkal paha).caranya, tubuh
burung dipegang dengan tangan kiri, lalu diraba tulang supitnya dengan
telunjuk kanan atau ibu jari.kalau bagian supit itu terasa sempit dan
keras, tak diragukan lagi, pasti burung jantan kalau terasa renggang dan
empuk, pasti burung betina. selain itu bentuk kepala burung jantan
umumnya agak besar, lonjong memanjang, dan betinanya kecil agak
membulat.<br />
<br />
Mendapatkan burung jantan saja belum cukup. untuk
mendapatkan calon penyanyi yang baik masih diperlukan sejumlah
persyaratan, antara lain ciri-ciri berdasarkan katuranggan dan ciri
mathi. umumnya bakalan perkutut belum berbunyi yang bisa diharapkan jadi
burung penyanyi, tanda-tandanya sebagai berikut:<br />
<br />
Kepala. bentuk
agak lonjong memanjang (oval melancip seperti buah pinang muda) matanya
bersinar ceriah, terang (warna biru muda atau coklat muda), titik hitam
pada bola mata besar, bening. paruh tebal, kukuh, tidak terlalu panjang.
lubang hidungnya menonjol tinggi ke atas,lubang hidungnya yang lebar
tertutup/terlindungi sayap hidung, bersih<br />
<br />
Leher. bentuk leher
panjang, bagus, tegak lurus dengan posisi kepala yang terangkat seperti
dongaknya ular kobra. pangkal leher mengembang, yang merupakan kantong
suara.<br />
<br />
Badan. dada bidang, punggung agak bungkuk, dan warna
lorek-lorek pada bulu badan lembut kulit ketiak lemas, tidak tegang.
bulu sayap panjang.bulu sayap yang pertama besar-besar tiap sayap
terdiri dari 21 sampai 25lembar bulu. perkutut yang sudah bunyi sayapnya
nglengsreh. bodi badan singset.<br />
<br />
Kaki. sikap berdirinya sangat
kokoh, mantap, dengan capit udang (tulang paha)kanan kiri merapat. jari
kaki panjang. sisik kaki kasar, tersusun rapih di bawahdan pada sisik
akhir ditutup dengan sebuah sisik besar. warna sisik agak
kemerahan,kehitaman, pada telapak kaki bertitik putih.<br />
<br />
Ekor. bulu
ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin mengecil.tombol ekor
alias brutu besar, tinggi meruncing dan mendongak ke depan.<br />
<br />
Burung bakalan dengan tanda-tanda seperti di atas, besar harapannya
menjadi burung yang rajin manggung nantinya, kalau betul-betul dirawat
dengan baik.<br />
<br />
Lebih bagus lagi kalau bakalan yang akan dibeli
itu adalah burung yang telah cukup lama dipelihara orang, dan sudah
berbunyi. karena yang paling tepat dalam memilih perkutut adalah dengan
mendengarkan bunyi suaranya.<br />
<br />
Calon indukan Yang Baik<br />
<br />
Syarat utama agar perkutut bisa diternak, mereka sudah jinak atau sudah
lama dipelihara.pejantan dipilih dari burung yang suaranya bagus, sehat,
rajin berbunyi dengan irama yang baik karena tujuan menernak perkutut
ini adalah mendapatkan keturunan yang bunyi suaranya setaraatau
mendekati kebagusan bunyi suara induk jantannya<br />
<br />
Setelah bunyi
suaranya diletahui mutunya, barulah ciri-ciri fisik burung
diperhatikan.seberapa jauh hubungan ciri-ciri bentuk anggota badan dan
dengan kemerduan bunyi dan volume suaranya ?<br />
<br />
Induk betina
bisa dibedakan dari pejantannya dengan meraba atau mengamati supitnya
(tulang yang terletak di antara oaha dan dibawah anus) burung yang
supitnya rapat, biasanya jantan.sedang yang longgar dan lemas biasanya
betina. burung betina dahinya tidak berpupur,sedang yang jantan dahinya
tedapat semacam bedak keputih-putihan.<br />
<br />
Induk betina dipilih
yang badannya sehat, jinak, dan sudah cukup umur. walau umur 6 bulan
sudah bisa mulai dijodohkan,paling bagus kalau diternak pada umur
sekitar 10 bulan.karena pada usia yang lebih tua, sifat keibuannya lebih
menonjol, terutama ketika merawat anaknya.<br />
<br />
Untuk mendapatkan
keturunan yang baik, harus diketahui betul sifat-sifat kedua calon
induk perkutut. jangan sembarangan menjodohkan dan bertindak
untung-untungan karena car itu bisa mengecewakan, yaitu keturunan yang
diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.<br />
<br />
Sepasang induk yang baik, kalau diternak dengan baik, selama satu tahun bisa diharapkan beranak 4 - 6 kali.<br />
<br />
Perkutut tidak terlalu memilih tempat untuk bersarang dimana saja
wadah sarang di taruh,ia akan mengatur sendiri sarangnya untuk bertelur.
umumnya ia lebih cepat bersarang di tempat terbuka dibanding tempat
tertutup. di daerah yang banyak hujan, menaruh sarang di tempat terbuka
sering kurang menguntungkan adanya kotak sarang untuk menaruh wadah dan
bahan sarang akan sangat menolong keselamatan induk dan anaknya dari
pengaruh udara dingin dan kelembapanudara basah<br />
<br />
Tempat sarang
yang wadah sarangnya berupa keranjang, bangunan sarangnya seringkali
berbentuk cekung. dalam sarang ini penetasan telur sering kali gagal,
karena burung yang mengeram tidak merasa santai dan cepat lelah. akan
tetapi kalau tempat sarang berupa wadah yang<br />
<br />
kedalamannya dangkal
atau datar, maka bentuk sarangnya pun datar.pada sarang datar ini induk
perkutut bisa santai dan mengeram berjam-jam.<br />
<br />
Sumber : bandaraperkutut.8m.com</div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Jl. Klotok, Kel.Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.649269 112.025461 -7.5233430000000006 112.183389tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-79728137960566459152012-08-23T23:17:00.000-07:002012-08-23T23:17:43.252-07:00Gantangan Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Hampir
semua pemilik perkutut mempunyai gantangan di rumahnya.gantangan atau
kerekan adalah tiang tempat sangkar burung digantung sampai pada
ketinggian tertentu. fungsinya adalah untuk melatih burung bernyanyi
atau manggung.di samping memberi kesempatan burung memperoleh udara
segar dan sinar matahari.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Perkutut yang digantang akan merasa gembira menikmati alam sekitarnya,
yang memberi suasana lain ketika ditaruh di dalam rumah dan dengan
sendirinya ia akan bernyanyi. tanpa di gantang pun sebenarnya perkutut
tetap bisa bernyanyi. namun bila berada di atas gantangan ia akan lebih
besar meluapkan rasa kegembiraannya.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Ada tiga macam
gantangan, berdasarkan bahan yang digunakan. gantangan bambu gantangan
besi, dan gantangandari pohon hidup.gantangan bambu dan besi bisa
diletakkan di sembarang tempat. tetapi akan lebih baik kalau diletakkan
di tempat yang tenang, tidak ramai oleh bidingnya bunyi-bunyian dan
cukup jauh dari jalan besar namun ada juga orang yang menaruhnya dengan
sengaja ditempat yang agak ramai tujuannya untuk melatih burung terbiasa
dengan lingkungan sekitarnya.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Gantangan dari bambu dan besi
tingginya 8 meter. khusus gantangan bahannya dipilih yang lurus, dan
bagian bawah yang ditanam dicat dulu dengan aspal atau yang lainnya agar
tak mudah lapuk. jarak antara gantangan berjahuan, sekitar 2 - 3 meter.
kalau tempatnya terbatas , gantangan bisa dibuat berselang - seling,ada
yang pendek ada yang tinggi.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Gantangan pohon hidup atau
gantangan pendek yang terletak dekat pohon, biasanya dipakai untuk
menggantung bakalan yang masih sangat muda, agar memberikan suasana yang
alami pada burung itu. gantangan terbaik adalah pada dahan pohon karena
biasanya perkutut liar manggungnyadi pepohonan. akan tetapi gantangan
pada pohon ada kelemahannya, yakni:</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">- Kurang mendapat sinar matahari,sehingga burung mudah terserang penyakit pilar</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">- Kalau kurang teliti mengawasinya bisa diganggu semut.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">-
Kalau lupa membawa masuk ke dalam rumah, malamnya bisa diganggu tikus
pohon.hama itu tidak cuma menyikat makanannya saja, tetapi burungnya
juga dimangsa.</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Menggantang perkutut dimulai ketika matahari
terbit, dan diturunkan pada siang hari sekitar pukul 11.00 - 12.00
burung yang sudah jadi jangan terlalu sering di gantang,maksimal 2 kali
seminggu, agar tidak jenuh. tetapi untuk bakalan, boleh digantangan
setiap hari, asalkan cuacanya baik dan diturunkan sekitar pukul 11.00</span><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: 85%;">Sumber : bandaraperkutut</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Jl. Klotok, Kel.Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-63871372410074831902012-08-23T23:15:00.000-07:002018-03-21T00:34:36.632-07:00Kehidupan Perkutut di Alam Bebas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9P8TJVC6uHwD-rNcJixPQXU5cd6PVRbe7bGWmO3ItErcy76O8RmPTogx_qhtfAZdAbltI01jiomHRU9mIPHmuQUgiAckwWUsJbEBknq7qftgsPZ1u4O3uj0zfgKMCA2c189rxaP7RbYU/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9P8TJVC6uHwD-rNcJixPQXU5cd6PVRbe7bGWmO3ItErcy76O8RmPTogx_qhtfAZdAbltI01jiomHRU9mIPHmuQUgiAckwWUsJbEBknq7qftgsPZ1u4O3uj0zfgKMCA2c189rxaP7RbYU/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_6.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Perkutut umumnya hidup berpasangan. kadadang-kadang ada yang sendirian,
ada pula yang hidup bergerombol. Mereka mempunyai kebiasaan turun ke
tanah di kebun-kebun, tegalan, padang rumput, halaman rumah di dekat
hutan untuk mencari makan. Makanannya berupa biji-bijian yang berasal
dari rerumputan. Burung-burung ini bisa didekati sampai jarak beberapa
meter.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kalau merasa dirinya terancam, mereka akan terbang
cepat.tetapi terbangnya pendek-pendek , walau dapat pulaterbang jauh
menempuh jarak yang panjang.kalau memanggil pasangannya,burung ini
mengeluarkan suara pendek berulang-ulang.suara ini dibarengi dengan
gerak mengangguk-anggukkan kepala,membuka sayap, mengangkat dan
membeberkan ekor, sehingga ujung bawah ekornya yang berwarna putih
tampak jelas.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Di pulau jawa perkutut liar ini berkembangbiak
antara bulan april-juni. musim pembiakan ditandai dengan kegiatan
membuat sarang pada pohon atau semak yang tidak terlalu tinggi dari
permukaan tanah . sarang terbuat dari bahan tumbuhan lapisan bawah
terdiri dari bahan yang kasar, lapisan atas berupa bahan yang lebih
halus.bentuk sarang, kecil, datar. pembangunan sarang dibuat
bersama-sama dengan pasangannya.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Burung betina bertelur 2
butir.warna telur putih. bentuk oval, dengan kedua ujung hampir sama
besar. berukuran 23 x 17 mm. telur dierami secara bergantian oleh kedua
induknya. malam hari pengeraman biasanya dilakukan induk betina.lama
pengeraman 2 minggu.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Anak yang menetas dalam keadaan "prematur",
tidak berbulu dan mata masih tertutup kepala lebih besar dibanding
ukuran tubuh.belum dapat bergerak, kecuali membuka mulutnya saja. anak
ini dirawat,dijaga dan dilindungi oleh induknya.diberi makan berupa
cairan seperti susu yang dihasilkan oleh kedua induknya.cairan ini di
sebut pigeon milk.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> Dalam memberi makan dilakukan secara
aktif. mula-mula anak memasukkan ujung parunya ke dalam tenggorokan si
induk, selanjutnya dengan gerakan-gerakan tertentu si induk memuntahkan
isi tembolok yang luruh masuk ke dalam mulut si anak berupa seperti
bubur.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> Kalau anak sudah cukup besar, mendapat makanan berupa
biji-bijian setengah tercerna yang juga berasal dari tembolok induknya.
mengasuh dan memelihara anak serupa ini berlangsung samapai sang anak
mampu terbang meninggalkan sarang.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"> Setelah mampu keluar
sarang, bantuan kedua induknya masih tetap diberikan,sampai anaknya
benar-benar mampu berdikari.anakyang sudah mantap bisa mencari makan
sendiri, berpisah dengan kedua induknya, dan membangun keluarga baru
dengan pasangannya.</span><br />
<br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sumber : bandaraperkutut.8m.com
</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Jl. Klotok, Kel.Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-39952090499603951932012-08-23T23:05:00.005-07:002012-08-23T23:10:23.969-07:00Membangun Sarang Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
Yang
bertugas membangun sarang adalah betinanya,sedang jantannya membantu
mengumpulkan bahan-bahan sarang. dalam masa jodoh ini (kawin, membuat
sarang,bertelur, mengeram, merawat, dan menyapih anak )antara burung
jantan dan betina saling kerja sama dalam melaksanakan tugasnya. kerja
sama ini dimulai sejak membuat sarang telur.<br />
<br />
Setelah 7-10 hari
perkawinan berlangsung induk betina bertelur. telurnya kecil sebesar
biji kelereng.jarak telur pertama dan kedua hanya berbeda satu hari
saja.<br />
<br />
Burung yang sudah bertelur harus dijaga ketenangannya
jangan sampai ada orang yang mengganggu dan mengejutkannya.kalau
terganggu, mereka tidak mau mengerami telurnya pengeraman telur
berlangsung selama 14 - 16 hari , yang dilakukan secara bergantian.
burung jantan mengeram siang hari, betinanya malam hari .<br />
<br />
Bersamaan dengan sifat mengeram itu, produksi hormon prolaktin pada
induknya mengalami peningkatan, karena pengaruh hormon progesteron
tandanya terjadi perubahan sel-sel epithel di kantung tembolok, berupa
penimbunan bahan mirip lemak yang disebut "susu tembolok" setelah anak
menetas, susu ini disuapkan pada anaknya. produksi susu ini akan
berhenti setelah anak berumur 10 hari.
</div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Jalan Klotok, Kel. Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.6492585 112.025461 -7.5233535000000007 112.183389tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-14767147167076464192012-08-23T23:04:00.001-07:002018-03-21T00:36:01.026-07:00Kandang Perjodohan Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAsNIEeu7KexnCejALu7YeKL9qHHzufgvFoXY3AIfAhxve2o1KRbHyejHYmexMgVXf_mVzRB91P-GslRNExqwgDjyJXnjiw4eB-zA7fANrxlE2WsnWA8DiX0adQcGLDn0cZAU4TkhMxv8/s1600/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="683" data-original-width="1024" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAsNIEeu7KexnCejALu7YeKL9qHHzufgvFoXY3AIfAhxve2o1KRbHyejHYmexMgVXf_mVzRB91P-GslRNExqwgDjyJXnjiw4eB-zA7fANrxlE2WsnWA8DiX0adQcGLDn0cZAU4TkhMxv8/s400/burung_perkutut_zebra-dove_geopelia-striata_5.jpg" width="400" /></a></div>
Kandang perjodohan untuk ternak perkutut tidak menuntut bentuk tertentu.
yang penting praktis, mudah dipakai, sehat, keselamatan burung
terjamin, aman, dan keadaannya cukup tenang.<br />
<br />
untuk pasangan
induk perkutut, kandangnya bisa dibuat dengan ukuran panjang 1,5 meter,
lebar 60 - 75 cm dan tingginya 1,80 meter.lebih ideal ukuran panjang 2
meter, lebar 90 cm - 1 meter dan tinggi tetap 1,80 meter karena sesuai
dengan lebar kawat 90 cm. manfaatnya agar burung lebih leluasa bergerak.<br />
<br />
Kerangka kandang bisa dibuat dari aluminium, kayu atau
besi,dindingnya dan atasnya dari kawat yang lubangnya berukuran 1/2 cm x
1/2 cm, atapnya dari asbes. atap kandang separuh terbuka,agar sinar
matahari dapat masuk, lantai kandang berpasir atau berupa plester saja.
sekeliling kandang terdapat selokan air, yang diberi ikan kecil-kecil.
selokan ini berguna untuk mencegah hama (semut, tikus dll )yang biasa
mengganggu ketenangan burung.<br />
<br />
Arah kandang sebaiknya
menghadap ketimur, agar sinar matahari pagi langsung masuk ke
dalamnya.lantai kandang dilapisi pasir, yang berguna untuk mempercepat
pengeringan kotoran dan menyerap air.kawat kandang di cat warna gelap
agar kita bisa mengontrol burungnya dengan jelas dan tidak silau oleh
pantulan sinar matahari. ruangan kandang yang baik adalah bersih, bebas
dari angin keras yang langsung masuk , suhu antara 25 - 30 derajad
celcius , kelembapan 60 - 70 %.<br />
<br />
Kandang terletak di tempat
yang mudah diawasi, tetapi lingkungan sekitarnya tidak sepi dari lalu
lintas manusia. kalau kandang terletak terpencil, burung bisa kurang
pergaulan dan takut melihat manusia.<br />
<br />
Dalam kandang ini
sediakan juga kayu tenggeran (tempat hinggap) 2 - 3 buah, satu melintang
di depan wadah sarang, lainnya ditempat lain.jarak dinding sangkar
dengan tenggeran sekitar 20 cm. sehingga kalau burung hinggap di atasnya
dan membelakangi dinding sangk</div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-40793928237159255662012-08-23T22:54:00.000-07:002012-08-23T22:56:37.515-07:00Menjodohkan Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxGw1Ls0gdWH-4G6mU4BTNj4DF74BX7YWwYDNmXeg4Fumdbpd9ZK3sXKc0PiE0QprCRMa16kXBhspLxeI-D3n9ew0caw_X2keW9ggjezjCY0ns4WGa0U3ceJHmw97z0GmLtmF6O-ZkPQ0/s1600/mating+doves.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxGw1Ls0gdWH-4G6mU4BTNj4DF74BX7YWwYDNmXeg4Fumdbpd9ZK3sXKc0PiE0QprCRMa16kXBhspLxeI-D3n9ew0caw_X2keW9ggjezjCY0ns4WGa0U3ceJHmw97z0GmLtmF6O-ZkPQ0/s400/mating+doves.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Menjodohkan perkutut gampang-gampang susah. ada yang sekali
kenal,langsung lulut (akrab) dan jodoh. ada yang harus berganti-ganti
pasangan dulu berulangkali,baru saling cocok, bisa jodoh dan mau kawin.</span><br />
<br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Pasangan yang tidak cocok, biasanya saling mematuk. selama proses
penjodohan ini. perhatian dan pengawasan dari pemilik/peternak sangat
diperlukan. jangan sampai burung yang di jodohkan atau diperkenalkan itu
berantem hebat, luka-luka, dan ada yang menjadi korban. karena burung
jantan lebih agresif dari betina, sebaiknya diserit (di potong bulu
sayapnya) agar gerakannya tidak selincah burung betina.dalam penjodohan
ini kedua induk burung dicampur dalam satu kandang yang cukup lebar,
agar burung betina leluasa menghidar kalau tidak menyukai jantannya.</span></div>
<br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Sepasang burung yang sudah jodoh, akan terlihat akrab
danbermesraan. pada waktu tidur, mereka berdampingan. perkembangan lebih
lanjut, mereka akan bercciuman dan kawin. cara kawinnya unik. tidak
sekali naik, lalu kawin.tetapi berkali-kali naik dari sebelah kiri lalu
turun ke sebelah kanan, dan sampai beberapa kali sambil pejantannya
berbunyi "kuk kuk kuk wer". setelah nafsunya terangsang tinggi, baru
perkawinan terjadi.setelah perkawinan terjadi,pasangan itu sibuk membuat
sarang</span><br />
<br style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;" />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Bagi pasangan yang tidak mengadakan reaksi dan kalau
di campur selalu kejar-kejaran kalau sampai satu dua bulan tak mau
cocok, pasangan itu memang bukan jodohnya.sebaiknya di pisah saja, ganti
pasangan lain yang memenuhi selera.
</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-84549074052445514752012-08-23T22:47:00.003-07:002012-08-23T22:47:27.638-07:0010 Langkah Beternak Perkutut<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLxNICn69bHQfpGYMuophaIwxX9uCEovnBH21vL0j_ry7WWFoH6pTXabDpZrJM_2bR9CBqHe1lsF0SK5Oae2Ge_n1z6EF0lSdiuzsDM9LINZ3E6H0HK3LT-QBj6bOemXaGAGbBxjLjDF8/s1600/perkutut+copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLxNICn69bHQfpGYMuophaIwxX9uCEovnBH21vL0j_ry7WWFoH6pTXabDpZrJM_2bR9CBqHe1lsF0SK5Oae2Ge_n1z6EF0lSdiuzsDM9LINZ3E6H0HK3LT-QBj6bOemXaGAGbBxjLjDF8/s400/perkutut+copy.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Kepada teman-teman dan para pembaca terutama penggemar perkutut pemula
yang belum sempat membaca artikel ini dari Mingguan Agrobis, berikut ini
disampaikan ringkasan dengan sedikit modofikasi tentang cara beternak
perkutut yang disarankan yang dibagi dalam 10 langkah beternak Perkutut
yang dapat dijelaskan sebagai berikut :</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">1. Sekolah perkutut</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">2. Darah atau blood line</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">3. Lomba/konkurs atau latber</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">4. Peternak</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">5. Calon Indukan</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6. Crossing</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">7. Kandang</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">8. Menjodohkan</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">9. Manajemen kandang</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">10. Pemeliharaan piyik</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">1. Sekolah perkutut</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sesuatu
yang baru yang ingin kita ketahui termasuk beternak, sebaiknya kita
belajar mulai yang paling gampang atau terrendah seperti murid sekolah
yang belajar dari TK, SD, SMP dan seterusnya sampai S1, S2 dan
selanjutnya.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Dalam beternak langkah pertama dan utama yang perlu
dilakukan adalah mencari dan memilih Indukan untuk diternakkan. Kalau
kita tidak pintar-pintar bagaimana menghadapi trik untuk ini,
salah-salah kita bisa babak belur dan habis duit segudang.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Caranya
dengan membeli dahulu perkutut piyik yang murah istilahnya “ cepekan “
dan memeliharanya, sambil kita belajar dan memahami berbagai aspek
suaranya, makanannya, perawatannya, dan lain-lain. Setelah menjadi
dewasa, diharapkan kita sudah paham betul perubahan kualitas dan irama
suaranya yang kita inginkan.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bila sudah merasa lebih tahu, belilah
perkutut piyik yang harganya lebih mahal, tujuannya sama untuk memantau
perkembangan perkutut piyik tersebut sampai dewasa. Demikian seterusnya
kita berusaha untuk meningkatkan kualitas perkutut dengan kemampuan dana
yang tersedia. Dengan demikian kita akan terhindar dari gorokan para
peternak yang tidak bertanggung-jawab dan juga terhindar dari seloroh, “
sekolah perkutut itu biayanya mahal “.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">2. Darah atau blood line</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sebagian
besar peternak sukses mengatakan bahwa unsur darah keturunan yang
mengalir pada seekor perkutut atau disebut “ Trah “ sangat menentukan
kualitasnya. Walalupun ada sebagian peternak yang percaya bahwa kualitas
suara seekor perkutut dapat diciptakan dengan melakukan “ crossing “.
Penulis meyakini bahwa Trah darah seekor perkutut semula juga hasil dari
sebuah kerja lama dan panjang memalu sebuah penelitian dengan
berpedoman pada ilmu crossing dari hukum Mendel.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Karenanya untuk
membeli perkutut piyik, selain mengamati suaranya, juga sebaiknya
perkutut piyik tersebut mempunyai aliran darah yang jelas dan bagus.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">3. Lomba/konkurs atau Latber</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Datang,
melihat dan mendengarkan suara perkutut yang dilombakan atau konkurs,
juga pada waktu latihan bersama, sambil bertanya kepada peternak atau
penggemar perkutut yang lebih tahu ( senior ), merupakan tempat belajar
yang terbaik. Dengan cara ini kita akan semakin paham bagaimana suara
perkutut yang baik dan benar. Ingat akan pepatah : “ Malu bertanya,
sesat dijalan “.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pada kesempatan itu, kita juga bisa mengetahui
secara langsung atau tidak langsung harga seekor perkutut berdasarkan
kualitas suaranya. Tujuannya agar kita tidak jadi korban dan disembelih
oleh peternak nakal ketika kita akan memilih dan membeli calon Indukan
untuk diternakkan.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">4. Peternak</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Untuk membeli perkutut
calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu
untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang
ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil,
sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sebelum menentukan
pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak
sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya.
Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang
tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring
dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan
nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik
hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang
sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya
rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya
menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari
Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka
hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara
cowong, dan sebagainya.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah
beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa
Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan
hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk
memenuhi permintaan yang sedang trend.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sedangkan Peternak yang belum
mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang
mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah
dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">5. Calon Indukan</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Agar
lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon
Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat
dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah
bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua
kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur
biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si
Jantan yang biasanya lebih agresif/galak.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. :</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> * Suara depan, tengah dan ujungnya bagus.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> * Irama suaranya dengan ketukan yang agak renggang dan lelah/senggang.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> * Latar atau air suaranya cowong dan tembus baik yang bervolume besar atau kecil, jangan yang suaranya basah dan serak.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> * Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> * Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">6. Crossing</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Setelah
mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah
selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar
suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas
suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu
croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku
secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag
pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang..</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Jalan pintas lain
yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu
kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan
membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah
mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya..</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">7. Kandang</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Setelah
kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan
pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tidak
ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting
dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan
ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk
effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya
tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat,
sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang
disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan
ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak
dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama
selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah
biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Demikian
pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat
perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi,
kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar
tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya
mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa
kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang
tersedia.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara
yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang
jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan
merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan
manusia/orang.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">8. Menjodohkan</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tehnik menjodohkan juga
perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja
langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih
dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar
terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua
minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda
saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin
berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu
untuk beberapa hari.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang
ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan
tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak,
vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya,
diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Beberapa
minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk
bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang
diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bila
ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si
Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya
diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">9. Manajemen kandang</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Setiap
kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama
terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya
dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal
lahir, dll/</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang
masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan
disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan
komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah
14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak
hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang
tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pasanganlah Ring di
salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan
selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan
untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh
pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter
haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter
sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa
dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari
Australia yang tubuhnya lebih kecil.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pada edisi yang akan datang
dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor
perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya
untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan
menghasilkan anakan piyik lebih banyak.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">10. Pemeliharaan piyik</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Piyik-piyik
setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari
Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah
bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan
meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Piyik-piyik
tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T)
cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk
pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sebaiknya
tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ;
B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke
sangkar kayu tersebut.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua
hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar
matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan
pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk
menambah daya tahan tubuhnya.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila
dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan
masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk
memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Selanjutnya
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan
kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu
dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu
meningkatkan mutu kualitas suara.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Selamat mencoba dan mudah-mudah berhasil.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Edisi No.2 - Jakarta, 25 Agustus, 2000.</span><br style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;" /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sumber : Mingguan Agrobis, Minggu III – Mei 1998
</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com0Kudu, Kertosono, Jawa Timur, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001tag:blogger.com,1999:blog-4823081946016116809.post-24413788542423206712012-08-23T21:32:00.000-07:002012-08-23T21:32:17.755-07:00Meramalkan Prestasi Suara Burung Perkutut Lewat Katuranggan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyBNmmamy07s5lCkgZtiNbh4vmt_ZD2GXNF4SiI4ReMJ8Wl8u1B6sptSnI1O5OvdaFqnHB5o6Ltoggr3G-Xk1uAfiRzsbdgj1lcXIm6t_CmR3mDHy_m4YBjj-EhtmV_VAxa9rlCaaVqV4/s1600/10_03+barred_dove_nk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyBNmmamy07s5lCkgZtiNbh4vmt_ZD2GXNF4SiI4ReMJ8Wl8u1B6sptSnI1O5OvdaFqnHB5o6Ltoggr3G-Xk1uAfiRzsbdgj1lcXIm6t_CmR3mDHy_m4YBjj-EhtmV_VAxa9rlCaaVqV4/s400/10_03+barred_dove_nk.jpg" width="345" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Pengetahuan mengenai katuranggan sangat penting bagi penggemar perkutut,
karena dapat dijadikan pegangan penting untuk memilih dan meramalkan
prestasi suara burung perkutut.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Katuranggan berasal dari kata
turangga yang berarti kuda, kata Purbasasmita ketika berlangsung Seminar
Perkutut di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta. Tapi dapat juga berasal
dari kata katur dan angga. Katur berarti menyampaikan, dan angga
berarti badan. Jadi katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan
pengertian tentang bentuk - bentuk badan. Dalam bahasa Belanda, istilah
katuranggan dikenal dengan sebutan exterieur ( bentuk lahiriah, bagian
badan yang nampak diluar ).</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bagi para penggemar perkutut tempo
dulu, katuranggan memegang peran utama ( selain bunyi suara ) dalam
memilih perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya. Sebab
dengan berpegang lewat pengetahuan katuranggan, orang dapat meramalkan
prestasi suara burung perkutut nantinya. Dengan demikian orang dapat
menimbang, mana perkutut yang pantas dipelihara lebih lanjut dan bisa
diharapkan keluar suara emasnya. Dan mana yang tidak.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Menurut
Purbasasmita yang dikenal sebagai Empu Perkutut dan perajin perak Kota
Gede ini, terdapat beberapa bagian yang bisa diamati untuk menentukan
mutu perkutut. Diantaranya yang penting :</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">A. Bentuk kepala dari samping</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">1.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( seperti buah jambe
atau pinang yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol (
maksimal ) dan keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai
burung berusia tua.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">2. Burung perkutut yang bentuk kepalanya
mbeton nongko ( seperti biji nangka ), diperkirakan bunyi suaranya akan
bisa bertahan sampai tua, akan tetapi keindahannya tidak dapat mencapai
maksimal.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">3. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nggobog (
seperti uang logam ), diperkirakan mutu suaranya akan terus meningkat
sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan ( sekitar 24 tahun, karena per
rambahan = 8 tahun ), kemudian akan menurun sesuai dengan umurnya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">4.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang ( seperti bungkul
atau siung ( umbi ) bawang putih ), diperkirakan mutu suaranya tidak
menentukan. Kadang dapat baik dan mengejutkan, tapi dapat juga mlempem,
tak ada kemajuan.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">5. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir
kuwalik ( takir terbalik , takir adalah tempat makanan / sesaji terbuat
dari daun pisang berbentuk segi empat ), sulit diharapkan suara baiknya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">B. Bentuk paruh badan dan ekor</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">1.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel (
seperti buah kapel / burahol ) dan bentuk badannya tuntut gedang (
seperti kuncup bunga pisang ) serta bentuk ekornya meruncing dengan
garis - garis bulu yang jelas, burung ini bisa diharapkan tengahnya (
ketek ) bisa terdengar jelas dan baik.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">2. Burung perkutut kalau
dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah ( seperti gabah atau
butiran padi ) dan bentuk badannya nongko sanglundung ( seperti buah
nangka ) serta bentuk ekornya panjang dengan garis - garis bulu yang
jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">3.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang (
seperti pelepah pisang ) dan bentuk tubuhnya mbluluk ( seperti pentil
atau buah kelapa yang masih sangat muda ) serta bentuk ekornya pendek
meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">4. Burung
perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede (
seperti cabe besar ) dan bentuk tubuhnya njagung nglobot ( buah jagung
yang belum dikupas kulitnya ) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang
meruncing ( sehingga bulu bertumpuk dan garis - garis warnanya kurang
jelas ), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">5. Burung
perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti nglombok
rawit seperti cabe rawit ) dan bentuk tubuhnya seperti wungkal gerang (
seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya ) serta bentuk
ekornya mekar seperti kapas, diperkirakan bunyi suara tengahnya kurang
sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Petunjuk katuranggan
untuk perkutut tersebut berdasarkan pengamatan dan pengalaman orang
jaman dahulu, tutur Empu yang menguasai pengetahuan tentang perkutut
secara otodidak ini. Dan kita yang hidup dijaman modern sekarang ini
harus membuktikannya dan tidak mencemoohkannya.</span><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><br style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;" /><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sumber : Trubus, Februari 1988
</span></div>
</div>
Wawan Setiawanhttp://www.blogger.com/profile/11378843890095679801noreply@blogger.com1Kudu, Kertosono, Indonesia-7.586306 112.104425-7.594176 112.0945545 -7.5784360000000008 112.11429550000001