Seorang pemula yang ingin membeli burung perkutut kerap dibingungkan dengan cara memilih perkutut yang baik agar dapat diterjunkan dalam lomba. Ketidakpahaman atas kriteria suara perkutut yang baik tidak jarang membuat pembeli salah pilih sehingga mendapatkan perkutut yang ternyata bermasalah di kemudian hari. Ketidakpahaman para pemula juga menjadi sasaran empuk bagi para oknum peternak yang nakal.
Bagi para peminat perkutut, Andri dari Andri Bird Farm di Cimanggis mengungkapkan sejumlah tips membeli perkutut. ''Pilihlah perkutut yang sehat, gerakannya lincah, tidak mengkerek atau bulu badan agak merinding, tulang dada tidak runcing atau kurus dan bulu sayap tidak jatuh,'' ungkapnya. Pastikan bunyi anggunan yang didengar berasal dari perkutut yang Anda taksir. Perkutut yang baik memiliki mental yang baik agar berani fight berbunyi saat berlomba.
Dalam menilai suara perkutut ada enam komponen suara yang harus diperhatikan dalam memilih perkutut yang baik, yaitu suara depan (angkatan), suara tengah (tengah), suara ujung (ujung), irama, air suara, dan latar. Sedangkan volume adalah adalah masalah selera dan tren.
Kendati begitu, lanjutnya, ini bukan jaminan memperoleh perkutut yang baik. Menurut Andri, ada faktor lain seperti faktor hoki, teknik perawatan yang tepat, dan kestabilan mutu suara secara genetika, yang juga turut menentukan keberhasilan dalam memilih dan merawat perkutut. ''Ini agar dapat terus terjaga kualitas suaranya. Syukur bila terus dapat berprestasi. Pada akhirnya ada baiknya bila kita belajar memahami perkutut terlebih dahulu, sebelum menekuninya sebagai hobi atau bisnis,'' ujar Andri.
Redaktur : Endah Hapsari
Bagi para peminat perkutut, Andri dari Andri Bird Farm di Cimanggis mengungkapkan sejumlah tips membeli perkutut. ''Pilihlah perkutut yang sehat, gerakannya lincah, tidak mengkerek atau bulu badan agak merinding, tulang dada tidak runcing atau kurus dan bulu sayap tidak jatuh,'' ungkapnya. Pastikan bunyi anggunan yang didengar berasal dari perkutut yang Anda taksir. Perkutut yang baik memiliki mental yang baik agar berani fight berbunyi saat berlomba.
Dalam menilai suara perkutut ada enam komponen suara yang harus diperhatikan dalam memilih perkutut yang baik, yaitu suara depan (angkatan), suara tengah (tengah), suara ujung (ujung), irama, air suara, dan latar. Sedangkan volume adalah adalah masalah selera dan tren.
Kendati begitu, lanjutnya, ini bukan jaminan memperoleh perkutut yang baik. Menurut Andri, ada faktor lain seperti faktor hoki, teknik perawatan yang tepat, dan kestabilan mutu suara secara genetika, yang juga turut menentukan keberhasilan dalam memilih dan merawat perkutut. ''Ini agar dapat terus terjaga kualitas suaranya. Syukur bila terus dapat berprestasi. Pada akhirnya ada baiknya bila kita belajar memahami perkutut terlebih dahulu, sebelum menekuninya sebagai hobi atau bisnis,'' ujar Andri.
Redaktur : Endah Hapsari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar